Entri Populer

Rabu, 12 Oktober 2011

PROSPEK PARIWISATA BAHARI KABUPATEN BIMA


daerah kepulauan yang eksotik dibelahan timur wilayah nusantara,

Kabupaten Bima sebenarnya memiliki potensi besar dalam memanfaatkan

pantai dan pesisir sebagai lahan potensial dalam menambah pundi devisa

daerah lewat optimalisasi pariwisata bahari. Banyak titik pantai yang

dapat diandalkan sebagai alternatif tempat menikmati nuansa laut yang

dapat dikelola sebagai asset yang berharga. Persoalan besar yang masih

memendam potensi ini adalah pola manajemen yang tidak pernah mengalami

inovasi yang serius. Padahal, kalau kita telaah dan amati beberapa

daerah di Jawa hanya memiliki pantai yang tidak seindah pantai kita di

kabupaten Bima, hanya dengan sentuhan manajemen modern dan berorientasi

asset ekonomis dapat menjadi sumber pendapatan daerah yang

menguntungkan. Kabupaten Lamongan di Jawa timur dengan wisata bahari

memiliki pantai yang tidak terlalu istimewa dilihat dari sudut

lingkungan yang mulai tercemar. Tetapi wisata bahari Lamongan telah

menjadi ikon daerah dalam menggarap Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan

nilai yang sangat fantastis. Hal ini menjadi hal yang luar biasa

setelah mengalami pembenahan pada pola manajemen wisata bahari yang

terintegrasi dan modern.
Contoh Kabupaten Lamongan Jawa timur,

hanya satu dari beberapa daerah yang mulai berbenah dengan potensi

wisata baharinya. Dilihat dari keunggulan komparatif, Kabupaten Bima

jauh lebih potensial untuk memiliki sarana wisata bahari yang lebih

eksotik dan menarik minat kunjungan tamu wisatawan baik domestik maupun

mancanegara. Secara kasat mata, Kabupaten Bima memiliki banyak

alternatif pantai yang cocok untuk dikembangkan. Potensi para

pengunjung kiranya Kabupaten Bima tidaklah terlalu jauh berbeda dengan

animo masyarakat yang membutuhkan dan memanfaatkan sarana wisata

bahari. Hanya pengelolaan potensi wisata bahari di kabupaten Bima belum

dianggap sebagai peluang yang menjanjikan sehingga terkesan tidak

serius untuk menggarap potensinya.

POTENSI WISATA BAHARI BIMA.
Pantai-pantai di Kabupaten Bima masih

elok dan perawan asli (belum tersentuh) dari sentuhan kemajuan

industri. Sepanjang pesisir pantai mulai dari Kecamatan Ambalawi menuju

Kecamatan Wera sampai Kecamatan Sape terhampar lekukan pantai indah

dengan bentangan pasir putih bersih. Ada Pulau Sangiang dengan legenda

gunung apinya. Ada Pulau Ular jinak yang menawarkan jasa wisata yang

unik dan berbeda dengan daerah manapun. Pemandangan yang memanjakan

mata dan menyegarkan pikiran juga ditawarkan oleh pantai Torowamba

dengan latar gunung api Sanghyang. Wisata selam (diving) arus kuat

perairan Gilibanta yang berbeda. Dari Kecamatan Sape menuju ke selatan

Kecamatan Langgudu sampai Kecamatan Parado pantai pasir putih dengan

debur ombak yang menantang adalah pemandangan yang sulit dijumpai

diderah lain. Pantai Papa dengan pasir putihnya, Pulau kelapa dengan

lambaian daun nyiur yang indah. Pantai Baku yang menantang dengan

wisata ombak dan selancar. Kecamatan Donggo sampai Kecamatan Soromandi

juga tak kalah eksotiknya untuk dinikmati sebagai sarana wisata bahari

BimaCenter.com
http://bimacenter.com Powered by Joomla! Generated: 13 October, 2011, 08:26
yang menarik. Belahan utara pegunungan Tambora ada Kecamatan Sanggar

dan Kecamatan Tambora yang memiliki pantai super indah dan natural yang

menawarkan suasana alam yang menawan. Ingat, disitu ada Pulau Satonda

yang memiliki danau alam yang tidak dimiliki oleh daerah lain.

Deretan

potensi pantai wisata bahari ini sampai saat ini belum tersentuh oleh

derap kebijakan daerah. Sehingga, potensi ini tidak dapat memberikan

konstribusi bagi kemajuan daerah, khususnya sumbangsih terhadap

Pendapatan Asli Daerah. Padahal, dengan investasi dibidang jasa wisata

bahari menjadikan sektor yang dapat diandalkan untuk menjadi andalan

modal pembangunan daerah secara berkelanjutan. Pertanyaan kita saat ini

adalah untuk apa potensi wisata bahari yang kaya ini jika tidak

mendatangkan input bagi kemajuan daerah secara nyata. Dinas teknis yang

menanangani juga telah lama menyadarinya.
Dengan kemajuan

pembangunan diberbagai ranahnya, kebutuhan jasa wisata khususnya wisata

bahari menjadi sesuatu yang penting dimasa depan bagi daerah ini.

Diberbagai daerah, kecenderungan untuk menikmati jasa wisata bahari

menunjukkan trend yang meningkat. Sebut saja Taman Impian Jaya Ancol di

Jakarta, pantai Pangandaran di Jawa Barat, ada pantai Parangtritis di

ujung kulon di selatan Jogjakarta, Wisata pantai Kenjeran di Surabaya,

pantai Kuta di Bali, pantai Senggigi di Lombok, dan yang paling dekat

adalah pantai Lakey di Hu’u Dompu. Banyak lagi yang lain yang menjadi

ikon secara nyata mendatangkan devisa dan PAD yang signifikan bagi

daerahnya masing-masing. Kabupaten Bima meski memiliki banyak titik

pantai yang indah belum ada yang dapat memperkenalkan sebagai ikon Bima

pada dunia luarnya. Sungguh sangat disayangkan.

Alasan klasik bagi

pengembangan wisata bahari adalah ketersediaan modal yang relatif

minim. Padahal, modal utama usaha jasa disektor ini adalah ketersediaan

dan keberadaan objek wisata itu sendiri. Pengembangan sarana dan

prasarana menjadi cerita lain yang dapat disiasati dengan menggandeng

para pemodal (investor) untuk menanamkan investasinya di sektor ini

didaerah. Dukungan kebijakan daerah menjadi kata kunci dalam

pengembangan wisata bahari daerah kedepan.

PERANGKAT PENDUKUNG PENGEMBANGAN WISATA BAHARI
Wisata

bahari adalah industri jasa yang sangat membutuhkan suasana keamanan

yang menjamin kelangsungan investasi. Oleh karena itu, keamanan adalah

harga mutlak bagi usaha wisata bahari yang menguntungkan. Penerimaan

masyarakat sekitar daerah wisata adalah keniscayaan bagi pengembangan

wisata bahari di Kabupaten Bima. Jaminan keamanan ini dapat menjadi

indikator minat investor untuk menanamkan investasinya di sektor wisata

bahari. Membangun kesadaran masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang

ramah adalah pekerjaan berat yang mesti digalakkan mulai saat ini.

Rencana

Umum Tata Ruang Wilayah (RUTRW) harus dibakukan agar tidak terjadi

BimaCenter.com
http://bimacenter.com Powered by Joomla! Generated: 13 October, 2011, 08:26
tumpang tindih kepentingan dalam pelaksanaan pembangunan wisata bahari

dikemudian hari. Konsistensi kebijakan RUTRW harus termuat dalam

rencana strategis (renstra) pembangunan daerah secara berkelanjutan.

Kasus pengembangan wisata bahari pantai Torowamba di Desa Lamere

Kecamatan Sape tidak perlu terulang kembali. Pemberian ijin usaha

wisata Torowamba sebenarnya tidak perlu terjadi adanya ijin usaha yang

kontraproduktif dengan usaha tersebut. Kehadiran usaha pertambakan

dalam jarak wilayah yang berdekatan (berdampingan) adalah terlihat lucu

sebab kehadiran Tambak Udang akan merusak kualitas perairan yang justru

menjadi pendukung utama kelangsungan industri wisata bahari. Pengunjung

tertarik berkunjung karena ingin menikmati kondisi perairan pantai yang

bersih, bukan untuk mencari air gatal dan busuk hasil limbah tambak

disekitarnya. Disinilah letak perencanaan pembangunan daerah yang

terintegrasi diperlukan untuk mengatur tumpang tindih kepentingan

pemanfaatan perairan dan pantai. Perlu pemetaan wilayah (mapping zona)

yang jelas dan berkekuatan hukum (minimal; perda),.

Pengembangan

wisata bahari harus dimulai dari penyediaan sarana dan prasarana yang

memadai. Akses jalan yang baik, alat transportasi yang nyaman, sarana

komunikasi yang mudah, jasa kuliner yang sehat dan bersih, sarana

hiburan yang menyenangkan, penginapan yang aman dan nyaman, fasilitas

wisata bahari yang lengkap, sehingga para pengunjung benar-benar

dimanjakan dengan kenyamanan untuk melepas kepenatan dan refresh dengan

suasana pantai dan lautnya. Dengan keadaan ini, pengunjung tidak akan

mempermasalahkan berapapun biaya yang dikeluarkan untuk menikmati masa

liburan dan wisata yang menyenangkan.

Promosi wisata bahari

memegang peranan penting dalam pengembangan daerah wisata yang maju.

Saat ini, banyak media yang bisa digunakan untuk melakukan promosi

wisata yang semakin mudah, murah dan tepat sasaran. Menjalin kerjasama

dengan pelaku pariwisata diberbagai daerah, terutama daerah yang telah

lebih dulu leading dengan bidang ini. Paket wisata dari Bali dan Lombok

bagi para wisatawan mancanegara dapat dijalin dengan agen-agen wisata

di kedua daerah tersebut. Apalagi letak Kabupaten Bima yang sangat

strategis antara daerah-daerah tujuan wisata nusantara. Ada Bali dan

Lombok dari arah barat, ada Taman Nasional Komodo dan Danau Kelimutu di

sebelah Timur, dan Tanah Toraja (Tator) Sulawesi selatan di sebelah

Utara. Bima menjadi titik tengah dari daerah-daerah tujuan wisata

nasional tersebut.

Selain keunggulan komparatif tersebut

sesungguhnya diperlukan pembenahan dan pengembangan yang memadai untuk

meningkatkan keunggulan kompetitif Kabupaten Bima sebagai daerah tujuan

wisata bahari nasional dimasa mendatang.
Implikasi untuk

mewujudkan Bima sebagai daerah tujuan wisata bahari nasional ini sangat

besar terhadap berbagai aspek didaerah, antara lain terjadi peningkatan

pendapatan masyarakat, tersedianya lapangan kerja baru, penataan

lingkungan yang baik, kesadaran untuk menjaga dan melindungi laut dan

pantai secara sadar, bergeraknya semua aspek yang menjadi rantai dari

perkembangan wisata bahari itu sendiri.

BimaCenter.com
http://bimacenter.com Powered by Joomla! Generated: 13 October, 2011, 08:26
Telaah perencanaan ini,

sesungguhnya hanya bermaksud membuka ruang besar inspirasi bersama kita

terhadap satu peluang yang berharga dan ada dihadapan kita sebagai

bagian dari masyarakat Bima yang peduli dengan optimalisasi potensi

pesisir pantai dan laut Bima yang menjanjikan dimasa depan. Menawarkan

peluang untuk memberdayakan daerah dengan segala keadaannya sebagai

solusi alternatif pembangunan daerah. Kiranya, daerah dengan inovasi

yang lemah hanya akan bergerak ditempat. Sebaliknya, kemampuan untuk

mencari celah dan memanfaatkannya dengan baik adalah titik awal menuju

kemajuan. Sebagaimana filsuf besar Muhammad Iqbal berkata ; Bergerak

berarti hidup, berhenti itu mati. Bagaimana pendapat anda?.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar