Entri Populer

Rabu, 12 Oktober 2011

Liur Burung Yang Berharga

19 Mei
Walet adalah salah satu jenis burung sangat istimewa. Liur Burung Walet atau sering disebut Sarang Burung Walet berharga mahal.  Entah dari mana mulanya khasiat sarang burung walet (Collocalia fuciphaga) cukup terkenal di seantero dunia. Sarang burung anggota famili apodiae ini sejak puluhan bahkan mungkin ratusan tahun lalu diyakini punya khasiat dalam memberikan kesegaran dan bahkan untuk menjaga kesehatan tubuh manusia. Mitos baik untuk kesehatan muncul dari pengalaman pengguna yang semula disampaikan dari mulut ke mulut itu kemudian disebarluaskan pula oleh media massa.
Bagi orang-orang Bima dan juga hasil penelitian menunjukkan bahwa  sarang burung walet diyakini dapat menjaga kesegaran tubuh, meningkatkan vitalitas, obat awet muda, memelihara kecantikan dan menghambat kanker.
Sarang burung walet mengandung protein yang berbentuk glikoprotein yang merupakan komponen terbesar selain karbohidrat, lemak, dan air. Jumlahnya mencapai 50 persen.Di tubuh, protein berperan sebagai zat pembangunan. Ia membentuk sel – sel dan jaringan baru serta berperan aktif selama metabolisme protein asal hewan diakui lebih gizi lantaran punya ikatan senyawa lebih kompleks dari pada protein nabati.
Bahkan salah satu senyawa turunannya azitothymidine telah diteliti bisa melawan AIDS. Istimewanya lagi, sarang walet sumber asam amino yang lengkap. Tercatat sekitar 17 asam amino esensial, semi esensial dan non-esensial yang dimiliki. Salah satunya kini dikembangkan oleh peneliti-peneliti di barat sebagai pelawan stroke dan kanker.
Mineral-mineral sarang walet tak kalah manjurnya untuk mendukung aktivitas tubuh.
Ada 6 mineral yang sudah diketahui seperti kalsium, besi, phospor, kalium dan natrium.
Di dalam tubuh, kalsium berperan untuk pembentukan tulang.
Sayangnya, mineral dan senyawa penting sarang walet mudah leyap.
Di Bima, terdapat dua sarang burung wallet yang menjadi salah satu produk primadona dan sumber PAD Daerah yaitu di Sape dan Parado.  Dua budidaya wallet alami itu merupakan sarang wallet yang kualitas tinggi dengan harga yang cukup mahal.   Lokasi sarang burung itu terletak di pulau-pulau kecil di desa Bajo Pulo kecamatan Sape. Lokasi pulau ini cukup jauh dan harus ditempuh melalui jalur laut. Cara pengambilannya pun beresiko tinggi karena sarang burung wallet terletak di tebing dan jurang-jurang terjal di dalam Gua yang cukup gelap. Salah pegang atau terpeleset saja, maka nyawa pengambilnya akan melayang karena terjatuh langsung ke laut dalam dan tidak ada tempat untuk kembali.  Panen sarang wallet biasa dilakukan dua kali setahun yaitu pada bulan pebruari hingga maret atau pada akhir tahun. Namun ada juga panen yang dilakukan tiga kali setahun yang disebut panen istimewa. Sarang Burung Walet adalah titipan dan anugerah berharga bagi daerah kabupaten Bima untuk sumber-sumber pembangunan. Pelestarian dan budidayanya perlu dilakukan. Pengambilannya pun harus memperhatikan aspek budidaya dan kelestarian wallet itu sendiri agar tidak punah.



Anugerah Terindah Di Pesisir Utara Bima

09 Mei
Potensi kelautan, perikanan dan wisata bahari yang dimiliki Bima cukup besar. Namun sayang potensi dan peluang ini belum dimanfaatkan secara optimal. Di kabupaten Bima saja, potensi perairan untuk usaha penangkapan seluas 713,6 km. Potensi produksi lestari diperkirakan 5.019,90 Ton di perairan Pantai dan 37.284,75 Ton di perairan lepas pantai. Ini adalah sebuah anugerah dan rahmat yang dititipkan Sang Khalik Kepada Daerah ini dan generasinya.
Salah satu anugerah iu adalah Pesona Pantai Mawu di kecamatan Ambalawi. Pantai Mawu yang  terbantang sepanjang jalur Ambalawi- Wera cukup menjanjikan harapan baik dari segi perikanan kelautan maupun wisata Bahari dan wisata Pantai. Tidak hanya Pantai Mawu, sepanjang perjalanan kita akan menemukan pantai-pantai indah berpasir putih seperti pantai Nipa, Pulau Sangeang, Pulau Ular, serta Ujung Kalate.
Sejak dulu pantai Mawu dan sekitarnya selalu menjadi persinggahan kapal-kapal dan perahu-perahu pendatang  untuk mengambil air maupun beristirahat dari terpaan angin musim. Dari pantai ini kita dapat melihat lalu lalang kapal-kapal besar yang menuju ke Sulawesi maupun Indonesia bagian timur. Bila malam tiba, di sekitar perairan ini banyak terdapat bagang-bagang dan perahu nelayan yang mencari ikan. Pantai Mawu dan sekitarnya dapat ditempuh baik dengan kendaraan roda dua maupun roda empat dengan jarak tempuh sekitar 45 menit perjalanan



Tidak ada komentar:

Posting Komentar